FATIH FARHAD

Dua Pemuda Berkapak ‘Muncul’, 5 Yahudi Tewas dan 13 Lain Terluka

<div style="text-align: justify;">
<b>Al-Quds (fatihfarhad.blogspot.com) – </b>Di saat situasi di Yerusalem
 memanas, sebuah sinagog (rumah ibadah Yahudi) milik warga Israel 
diserang dua pemuda berkapak. Lima orang Yahudi tewas dan 13 lainya 
terluka akibat penusukan dan penembakan yang terjadi di sinaog Israel di
 wilayah Haronov, Al-Quds jam 7 tadi pagi (18/11), ungkap Chenel 
televisi 2.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber chenel 2 Israel dan harian Yedeot Aharonot mengungkapkan, lima
 pemukim Zionis tewas di dalam sinagog. Sementara radio Zionis 
mengatakan, informasi pertama menyebutkan, dua orang perlawanan 
Palestina terbunuh di tempat kejadian karena ditembak polisi Israel.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Otoritas Palestina belum memberikan konfirmasi atas serangan di 
Sinagog di Yerusalem pada hari ini. Serangan ini semakin memanaskan 
situasi di Yerusalem yang sudah berlangsung selama sepekan terakhir. 
Bentrokan nyaris terjadi setiap hari antara warga Palestina dan polisi 
Israel di Yerusalem.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Konflik di wilayah itu sebenarnya sudah terjadi sejak Juli 2014 lalu.
 Di mana seorang remaja Palestina dibakar hingga tewas oleh warga 
Yahudi.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pekan lalu, sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, 
memperingatkan, situasi di Yerusalem bisa menyulut perang kembali antara
 Hamas dan Israel. Sebab, Hamas akan selalu membela warga Palestina, 
meskipun bukan di wilayah Gaza, melainkan di wilayah Yerusalem.</div>
<br />
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="360" src="//www.youtube.com/embed/ZldsH4bKiW8?feature=player_embedded" width="640"></iframe></center>
<br />
<br />
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="360" src="//www.youtube.com/embed/d9Tgc9-psfo?feature=player_embedded" width="640"></iframe></center>
<br />
[Sumber: lasdipo.com]

Dua Pemuda Berkapak ‘Muncul’, 5 Yahudi Tewas dan 13 Lain Terluka

Al-Quds (fatihfarhad.blogspot.com) – Di saat situasi di Yerusalem memanas, sebuah sinagog (rumah ibadah Yahudi) milik warga Israel disera...

Baca selengkapnya »

[Vidio] AreWeFamousNow Membuktikan Seorang Wanita Berhijab Bebas dari Pelecehan di NewYork

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-g6BLcdOxe5fHXraMUDVxraBfG9IpubOYhF0OmBlJZ6PWIcJ5iU6KwopaDFnedSPKsc0jVeaOitnE__d7-R_NqLG4_o5BL4vEmPza8K35C49DYeWtVXJuSjCIzNY9dddjwFRll2_R4w/s1600/Islamofobia-Meningkat-Muslimah-Inggris-tak-Kapok-Berhijab.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-g6BLcdOxe5fHXraMUDVxraBfG9IpubOYhF0OmBlJZ6PWIcJ5iU6KwopaDFnedSPKsc0jVeaOitnE__d7-R_NqLG4_o5BL4vEmPza8K35C49DYeWtVXJuSjCIzNY9dddjwFRll2_R4w/s1600/Islamofobia-Meningkat-Muslimah-Inggris-tak-Kapok-Berhijab.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<b>New York (fatihfarhad.blogspot.com)-</b> Karim Metwaly dari<i>AreWeFamousNow</i> membuat
 percobaan menarik untuk membuktikan bahwa pemakaian hijab ternyata 
melindungi kaum perempuan dari pelecehan seksual. Dalam ajaran Islam, 
setiap perempuan yang akil baliq diperintahkan untuk menutup aurat 
dengan memakai hijab atau hijab. </div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sebagai pembuktiannya, Karim melakukan 
reportase selama lima jam dengan menyewa seorang perempuan untuk 
berjalan di sepanjang trotoar di Manhattan, New York. Pada percobaan 
pertama, perempuan cantik itu memakai kardigan ketat dan celana jins.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terbukti, ketika berjalan sendirian, perempuan itu banyak mendapat 
godaan, mulai dari siulan, pandangan mata yang melirik bagian tubuh 
tertentu, pelecehan verbal, hingga dikuntit orang yang ingin mengajaknya
 berkencan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang berpapasan dengan perempuan tersebut juga ada yang sampai 
membalikkan badan demi bisa melihat bodi sang perempuan. Bahkan, ada 
seseorang yang nekat dengan terus membuntutinya hingga akhirnya harus 
diintervensi pihak <i>AreWeFamousNow</i> hingga orang itu pergi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, perempuan yang sama berganti kostum dengan menutupi 
seluruh tubuhnya dengan hijab berwarna hitam. Dia berjalan di rute yang 
sama. Ternyata, perlakuan berbalik 180 derajat diterimanya. Para pria di
 sekitarnya tampak cuek. Tidak ada yang mencoba untuk menggangu sang 
perempuan tersebut. Dia aman saja berjalan di keramaian tanpa ada yang 
berniat menggodanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/mgw6y3cH7tA" width="560"></iframe></center>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Video yang diunggah dengan judul ‘<i>10 Hours of Walking in NYC as a Woman in Hijab</i>‘ yang diunggah ke <i>YouTube</i> pada
 Kamis (6/11) tersebut mendapa respon tinggi dari penghuni dua maya. 
Dalam waktu 10 hari, setidaknya sudah lebih 2,7 juta orang melihat video
 tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di akhir video berdurasi 3 menit 59 detik itu, Karim mengajak kita 
untuk berdiskusi terkait percobaannya. Dia melontarkan pertanyaan, “<i>What do you think? You be the judge</i> (Apa yang Anda pikirkan? Anda bisa menilainya)” (sumber :lasdipo.com)</div>

[Vidio] AreWeFamousNow Membuktikan Seorang Wanita Berhijab Bebas dari Pelecehan di NewYork

New York (fatihfarhad.blogspot.com)- Karim Metwaly dari AreWeFamousNow membuat percobaan menarik untuk membuktikan bahwa pemakaian hij...

Baca selengkapnya »

Hukum Memakai Kaos Bola Bertuliskan Nama Orang Non-Islam

<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ezOPz2RoczFK_H4YGme8CyhdFqpkonr39dxnW2phxwme9o69VwT307qjgE61b-dT9DVA3jkc9eq-lh_coRsmsdf5NdXrsPgHwghGGo-qrPfzepF-1ElF0V-a9eKQfGD7E_cFXCzADeA/s1600/index5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ezOPz2RoczFK_H4YGme8CyhdFqpkonr39dxnW2phxwme9o69VwT307qjgE61b-dT9DVA3jkc9eq-lh_coRsmsdf5NdXrsPgHwghGGo-qrPfzepF-1ElF0V-a9eKQfGD7E_cFXCzADeA/s1600/index5.jpg" width="400" /></a>SUDAH jamak sekarang bahwa kaos bola pun dipakai untuk keseharian. Tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak misalnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaus-kaus bola, baik yang asli maupun produksi tiruan dari dalam 
negeri, bertuliskan nama-nama pemain bola pun sering kita lihat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asy Syaikh Syaikh Dr. Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah ditanya tentang 
memakai baju yang dipakai orang-orang kafir di mana di bagian 
punggungnya terdapat nama olahragawan (pemain bola) kafir tanpa 
meniatkan <i>tasyabbuh</i> (meniru kebiasaan) mereka. Maka beliau menjawab:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Perbuatan ini termasuk pengagungan terhadap orang kafir. Selama ia 
memakai baju yang terdapat nama orang kafir atau gambarnya, maka ini 
termasuk pengagungan terhadap orang kafir. Tidak diperbolehkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Minimal hukumnya adalah haram. Dan apabila ia memang berniat mengagungkannya, dikhawatirkan ia jatuh dalam kemurtadan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ini adalah bentuk pengagungan terhadap orang kafir. Selama dia 
memakai bajiu yang ada nama atau gambar orang kafir maka ini adalah 
bentuk pengagungan padanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Maka ini tidak diperbolehkan. Paling sedikit hukumnya adalah haram. 
Apabila dia mengagungkan orang kafir tersebut maka dikawatirkan dia 
jatuh pada kemurtadan. Na’am.”</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sekilas Syaikh Syaikh Dr. Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikh Dr. Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah berasal dari keluarga 
Fauzan dari suku Ash Shamasiyyah.Beliau lahir pada tahun 1354 H/1933 M. 
Ayah beliau meninggal ketika beliau masih muda, jadi beliau dididik oleh
 keluarganya. Beliau belajar al Quran, dasar-dasar membaca dan menulis 
dengan imam masjid di kotanya, yaitu yang mulia Syaikh Hamud ibn 
Sulaiman at Tala’al, yang kemudian menjadi hakim di Kota Dariyyah (bukan
 dar’iyyah di Riyadh) di sebuah wilayah Qhosim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikh Fauzan kemudian belajar di sekolah negara bagian ketika baru 
dibuka di Ash Shamasiyyah pada tahun 1369 H/1948 M. Beliau menyelesaikan
 studinya di sekolah Faisaliyyah di Buraidah pada tahun 1371 H/1950 M. 
Kemudian, beliau ditugaskan sebagai guru sekolah taman kanak-kanak. 
Selanjutnya, beliau masuk di institute pendidikan di Buraidah ketika 
baru dibuka pada tahun 1373 H/1952 M, dan lulus dari sana tahun 1377 
H/1956 M. Beliau kemudian masuk di Fakultas Syari’ah (Universitas Imam 
Muhammad) di Riyadh dan lulus pada tahun 1381 H/1960 M.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, beliau memperoleh gelar master di bidang fiqih, dan 
meraih gelar doctor dari fakultas yang sama, juga spesialis dalam bidang
 fiqih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kelulusannya dari Fakultas Syari’ah, beliau ditugaskan 
sebagai dosen di institut pendidikan di Riyadh, kemudian beralih menjadi
 pengajar di Fakultas Syari’ah. Selanjutnya, beliau ditugasi mengajar di
 departemen yang lebih tinggi, yaitu Fakultas Ushuluddin. Kemudian 
beliau ditugasi untuk mengajar di mahkamah agung kehakiman, di mana 
beliau ditetapkan sebagai ketua. Beliau lalu kembali mengajar di sana 
setelah periode kepemimpinannya berakhir. Beliau kemudian menjadi 
anggota Komite Tetap untuk Penelitian dan Fatwa Islam (Kibaril Ulama), 
sampai sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang mulia Syaikh adalah anggota ulama kibar, dan anggota komite 
bidang fiqih di Mekkah (cabang Rabithah), dan anggota komite untuk 
pengawas tamu haji, sembari juga mengetuai keanggotaan pada Komite Tetap
 untuk Penelitian dan Fatwa Islam. Beliau juga imam, khatib, dan dosen 
di Masjid Pangeran Mut’ib ibn Abdul Aziz di al Malzar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau juga ikut serta dalam surat-menyurat untuk pertanyaan di 
program radio “Noorun ‘alad-Darb”, sambil beliau juga ikut serta dalam 
mendukung anggota penerbitan penelitian Islam di dewan untuk penelitian,
 studi, tesis, dan fatwa Islam yang kemudian disusun dan diterbitkan. 
Yang mulia syaikh Fauzan juga ikut serta dalam mengawasi peserta tesis 
dalam meraih gelar master dan gelar doctor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mempunyai murid-murid yang sering menimba ilmu pada pertemuan dan pelajaran tetapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau sendiri termasuk bilangan para ulama terkemuka dan ahli hukum, yang mayoritas para tokohnya antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang mulia Syaikh ‘Abdul-’Azeez ibn Baaz (rahima-hullaah);<br />
Yang mulia Syaikh ‘Abdullaah ibn Humayd (rahima-hullaah);<br />
Yang mulia Syaikh Muhammad al-Amin ash-Shanqiti (rahima-hullaah);<br />
Yang mulia Syaikh ‘Abdur-Razzaaq ‘Afifi (rahima-hullaah);<br />
Yang mulia Syaikh Saalih Ibn ‘Abdur-Rahmaan as-Sukayti;<br />
Yang mulia Syaikh Saalih Ibn Ibraaheem al-Bulaihi;<br />
Yang mulia Syaikh Muhammad Ibn Subayyal;<br />
Yang mulia Syaikh ‘Abdullaah Ibn Saalih al-Khulayfi;<br />
Yang mulia Syaikh Ibraaheem Ibn ‘Ubayd al-’Abd al-Muhsin;<br />
Yang mulia Syaikh Saalih al-’Ali an-Naasir;</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau juga pernah belajar pada sejumlah ulama-ulama dari Universitas
 al Azhar Mesir yang mumpuni dalam bidang hadist, tafsir, dan bahasa 
Arab.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mempunyai peran dalam menyeru atau berdakwah kepada Allah dan 
mengajar, memberikan fatwa, khutbah, dan membantah kebatilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Buku-buku beliau yang diterbitkan banyak sekali, namun yang 
disebutkan berikut hanya sedikit antara lain Syarah al Aqidatul 
Waasitiyya, al Irshadul Ilas Sahihil I’tiqad, al Mulakhkhas al Fiqih, 
makanan-makanan dan putusan-putusan berkenaan dengan sembelihan dan 
buruan, yang mana ini merupakan bagian gelar doktornya. Juga kitab at 
Tahqiqat al Mardiyyah yang merupakan bagian gelar master beliau. Lebih 
lanjut judul-judul yang masuk putusan-putusan berhubungan dengan 
kepercayaan wanita, dan sebuah bantahan terhadap buku Yusuf Qaradhawi 
berjudul al Halal wal Haram. [sahab]<br />
<br />
                                                                                                                         <a href="http://www.islampos.com/hukum-memakai-kaos-bola-bertuliskan-nama-orang-non-islam-70433/" target="_blank"><i>Sumber</i></a> </div>

Hukum Memakai Kaos Bola Bertuliskan Nama Orang Non-Islam

SUDAH jamak sekarang bahwa kaos bola pun dipakai untuk keseharian. Tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak misalnya. Kaus-kaus bola, ...

Baca selengkapnya »

[VidioTadzkiroh] Setiap Jiwa Pasti Akan Menemui Ajalnya

Allah SWT berfirman :<br />
<div style="text-align: right;">
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
"Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian" [Ali Imron : 185]<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ayat ini yang paling cocok untuk menggambarkan vidio dibawah ini, setiap jiwa pasti akan mati, tidak kenal orang yang sehat atau sakit, orang kaya atau orang miskin, orang kuat ataupun orang lemah, pasti kematian akan datang, dan kita tidak bisa mengetahui atau memprediksi kapan kematian itu akan datang kepada kita. ketika ajal / kematian seseorang sudah tiba maka tak satupun orang dapat menghindar darinya atau menyelamatkan orang tersebut, bahkan kalau saja dikumpulkan semua dokter-dokter ahli diseluruh dunia untuk menunda kematian seorang, sudah bisa dipastikan mereka tidak akan mampu walau sedikit saja, walaupun hanya bisa memprediksi kapan tiba ajal seseorang saja mereka benar-benar tidak akan mampu. Sebagaimana dalam surat Al-A'raf ayat 34 Allah SWT berfirman :</div>
<br />
<div style="text-align: right;">
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ</div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu (ajal/kematian); maka apabila telah datang waktunya (ajalnya) mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya"[Al-A'raf :34] </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/u7snwlx6VIA" width="560"></iframe></center>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sahabat.... Semoga vidio ini dapat sedikit mengingatkan kita akan kematian, karena sungguh kematian/ ajal kita dakan datang kapan saja, entah kita sedang dalam keadaan tidur, duduk, berdiri atau berjalan, sedang dirumah atau baru bepergian. Sahabat mari kita ingat selalu akan kematian kita, agar kita termotivasi untuk selalu beramal kebaikan, selalu ingat Allah dimana kita berada, selalu berdzikir kepada-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada...Wallahu A'lam Bishowaab...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Created by Fatih Farhad</div>

[VidioTadzkiroh] Setiap Jiwa Pasti Akan Menemui Ajalnya

Allah SWT berfirman : كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ "Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian" [Ali Imron : 18...

Baca selengkapnya »

KISAH TAUBAT YANG APABILA TAUBATNYA DI BAGI DIANTARA SATU KAUM MAKA PASTI AKAN MENCAKUPINYA

<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbKTh4rJB8PX8krPJ8Gyb9HG7Q5U4VDd0AOkUFq2Gd74pLRSY2cEBaeYlBTBJW-wM8ISg8GacutdxExkFRULQxi50lLGqu2g3IqKRRy1zqhObtNPYktnbXM_03_AqAkZTFje_g6zEe1lQ/s1600/index4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbKTh4rJB8PX8krPJ8Gyb9HG7Q5U4VDd0AOkUFq2Gd74pLRSY2cEBaeYlBTBJW-wM8ISg8GacutdxExkFRULQxi50lLGqu2g3IqKRRy1zqhObtNPYktnbXM_03_AqAkZTFje_g6zEe1lQ/s1600/index4.jpg" width="320" /></a>Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, "Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sucikanlah diriku." Rasulullah menjawab: "Celaka kamu! Pulang dan mintalah ampun kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya." Kemudian Ma'iz pergi, tidak lama kemudian dia kembali lagi sambil berkata: "Wahai Rasulullah, sucikanlah daku." Beliau menjawab: "Celaka kamu! Pulang dan mintalah ampun kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya." Lalu Ma'iz pergi, tetapi belum begitu jauh dia pergi, dia kembali lagi dan berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, sucikanlah daku." Beliau menjawab sebagaimana jawabannya yang pertama, dan hal itu berulang-ulang sampai empat kali. Pada kali yang ke empat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Dari hal apakah kamu harus aku sucikan?" Ma'iz menjawab, "Dari dosa zina." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat yang ada di sekitar beliau: "Apakah Ma'iz ini mengidap penyakit gila?" lalu beliau diberitahu bahwa dia tidaklah gila." Beliau bertanya lagi: "Apakah dia habis minum Khamr?" lantas seorang laki-laki langsung berdiri untuk mencium bau mulutnya, namun dia tidak mendapapti bau khamr darinya." Buraidah melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Betulkah kamu telah berzina?" Dia menjawab, "Ya, benar." Lantas beliau memerintahkan untuk ditegakkan hukuman rajam atas dirinya, lalu dia pun dirajam. Dalam permasalahan ini, orang-orang berbeda menjadi dua pendapat, yaitu; Ma'iz meninggal dan dosanya terhapuskan karena hukuman itu dijalaninya dengan ikhlas. Dan yang lain mengatakan bahwa Ma'iz bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, tiada taubat yang melebihi taubatnya Ma'iz. Dia datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu tangannya diletakkan di atas tangan beliau kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, rajamlah aku dengan batu." Dan mereka senantiasa dalam perbedaan pendapat seperti itu selama dua atau tiga hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, setelah memberi salam beliau duduk bersama-sama dengan mereka, lalu beliau bersabda: "Mintakanlah ampun bagi Ma'iz bin Malik." Lalu mereka memohonkan ampun untuknya, "Semoga Allah mengampuni Ma'iz bin Malik." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh Ma'iz telah betaubat dengan sempurna, dan seandainya taubat Ma'iz dapat dibagi di antara satu kaum, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masya Allah... Sungguh mulia akhlak Ma'iz kepada Allah dan Rosul-Nya, ketika ia merasa telah melanggar dan bermasiat kepada Allah dan Rosul-Nya ia lantas besar hati untuk mengakuinya, walaupun dalam pengakuanya terhadap kemaksiatannya tersebut akan berdampak dijatuhka pada dirinya hukum had yang akan merenggut nyawanya ia tetap mengakui atas dosa-dosa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat... Di dunia ini tidak ada orang yang bersih dari dosa dan kesalahan kecuali Rosulullah SAW karena beliau dijamin oleh Allah atas kema'suman beliau. sebagaimana hadits Rosulullah, bahwa sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mau mengikuti kesalahanya dengan taubat, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang mau bertaubat dari dosanya. Sahabat kita semua pasti punya dosa, tetapi Allah membukakan pintu taubat kepada kita dengan selapang-lapangnya. Pertanyaanya maukah kita bertaubat...?? dan seperti apa kualaitas taubat kita dihadapan-Nya..???</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diterjemahkan dari HR. Muslim [ No hadits 3207 ]</div>
<div style="text-align: justify;">
Created by Fatih Farhad</div>

KISAH TAUBAT YANG APABILA TAUBATNYA DI BAGI DIANTARA SATU KAUM MAKA PASTI AKAN MENCAKUPINYA

Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, "Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya b...

Baca selengkapnya »

[ Vidio Dahsyat ] Seorang Anak Kecil Dengan Berani Menyelamatkan Adiknya Di Bawah Desingan Peluru

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq4AitlfRJ5_sXEtXQ2EFshsbbvivqOVX7Qi32HFSf94f9s-SpWPPneDWHe1sxfkbzdUyBaUzmNABn8K-RX1LcymTdQfSEM5M7j8hLsRTsltjkM8Gfk7VE1aqemIdKGrprYNuVazYUziQ/s1600/Untitled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq4AitlfRJ5_sXEtXQ2EFshsbbvivqOVX7Qi32HFSf94f9s-SpWPPneDWHe1sxfkbzdUyBaUzmNABn8K-RX1LcymTdQfSEM5M7j8hLsRTsltjkM8Gfk7VE1aqemIdKGrprYNuVazYUziQ/s1600/Untitled.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Damasku (fatihfarhad.blogspot.com)- </b>Subhanallah seorang bocah kecil dengan gagah berani menyalamatkan adiknya yang terjebak dalam sasaran tembak para seneper . Ia tidak gentar walaupun desingan peluru berada dikanan kirinya, bahkan ia terjatuh beberapa kali karena tembakan yang di arahkan kepadanya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="color: black;">Seperti dikutip <i>news.com.au</i>, Rabu (12/11/2014) vidio ini sudah ditonton 200 ribu kali sejak diunggah pada hari Senin lalu. Para ahli kepada <i>Telegraph</i>,
 menyatakan, bahwa tidak ada alasan untuk meragukan keaslian video itu 
mengingat kondisi di Suriah memang sedang terjadi perang yang 
berkecamuk.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
</center>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/mgwO6oni-wY" width="560"></iframe></center>
<br />
<br />
<br />
<br />
Created by Fatih Farhad

[ Vidio Dahsyat ] Seorang Anak Kecil Dengan Berani Menyelamatkan Adiknya Di Bawah Desingan Peluru

Damasku (fatihfarhad.blogspot.com)- Subhanallah seorang bocah kecil dengan gagah berani menyalamatkan adiknya yang terjebak dalam sasar...

Baca selengkapnya »

DOSA MENINGGALKAN SHOLAT LIMA WAKTU LEBIH BESAR DIBANDINGDOSA BERZINA

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX8wECcibsMRgB8JwJ4rD_EaD29-B9nqOguZcC7-ogl3shUfPAMsoVvqGO0kdYe0s10t-Jml5-ntwr5ITYQJSR_rGSXjUYty0V02AuafgQGRY2cjbqbJ6G4shrq-itJ5ILim10X9BYu2Y/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span id="goog_652484840"></span><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX8wECcibsMRgB8JwJ4rD_EaD29-B9nqOguZcC7-ogl3shUfPAMsoVvqGO0kdYe0s10t-Jml5-ntwr5ITYQJSR_rGSXjUYty0V02AuafgQGRY2cjbqbJ6G4shrq-itJ5ILim10X9BYu2Y/s1600/index.jpg" width="320" /><span id="goog_652484841"></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Para pembaca yang semoga selalu
dirahmati oleh Allah Ta’ala. Kita semua pasti tahu bahwa <span lang="EN-US">shalat</span> adalah perkara yang amat penting.
Bahkan shalat termasuk salah satu rukun Islam yang utama yang bisa membuat
bangunan Islam tegak. Namun, realita yang ada di tengah umat ini sungguh sangat
berbeda. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang yang dalam KTP-nya
mengaku Islam, namun biasa meninggalkan rukun Islam yang satu ini. Mungkin di
antara mereka, ada yang hanya melaksanakan shalat sekali sehari, itu pun kalau
ingat. Mungkin ada pula yang hanya melaksanakan shalat sekali dalam seminggu
yaitu shalat Jum’at. Yang lebih parah lagi, tidak sedikit yang hanya ingat dan
melaksanakan shalat dalam setahun dua kali yaitu ketika Idul Fithri dan Idul
Adha saja.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
Memang sungguh prihatin dengan kondisi umat saat ini. Banyak yang mengaku Islam
di KTP, namun kelakuannya semacam ini. Oleh karena itu, pada tulisan yang
singkat ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat.
Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca
tulisan ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Para ulama sepakat bahwa
meninggalkan </b><span lang="EN-US"><b>shalat</b></span><b> termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa besar
lainnya</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ibnu Qayyim Al Jauziyah <i>–rahimahullah</i>-
mengatakan, “Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu
dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari
dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman
keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah
serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (<i>Ash Sholah</i>, hal. 7)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al
Kaba’ir, Ibnu Hazm <i>–rahimahullah</i>- berkata, “Tidak ada dosa setelah
kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar
waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (<i>Al
Kaba’ir</i>, hal. 25)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Adz Dzahabi –<i>rahimahullah</i>-
juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya
termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan
-yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri.
Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena
itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar
sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk
orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).” (<i>Al
Kaba’ir</i>, hal. 26-27)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Apakah orang yang meninggalkan
shalat, kafir alias bukan muslim?</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam point sebelumnya telah
dijelaskan, para ulama bersepakat bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar
bahkan lebih besar dari dosa berzina dan mencuri. Mereka tidak berselisih
pendapat dalam masalah ini. Namun, yang menjadi masalah selanjutnya, apakah
orang yang meninggalkan shalat masih muslim ataukah telah kafir?</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Asy Syaukani -<i>rahimahullah</i>-
mengatakan bahwa tidak ada beda pendapat di antara kaum muslimin tentang
kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya. Namun
apabila meninggalkan shalat karena malas dan tetap meyakini shalat lima waktu
itu wajib -sebagaimana kondisi sebagian besar kaum muslimin saat ini-, maka
dalam hal ini ada perbedaan pendapat (Lihat <i>Nailul Author</i>, 1/369).<br />
Mengenai meninggalkan shalat karena malas-malasan dan tetap meyakini shalat itu
wajib, ada tiga pendapat di antara para ulama mengenai hal ini.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pendapat pertama mengatakan bahwa
orang yang meninggalkan <span lang="EN-US">shalat</span> harus dibunuh karena dianggap telah murtad (keluar dari
Islam). Pendapat ini adalah pendapat Imam Ahmad, Sa’id bin Jubair, ‘Amir Asy
Sya’bi, Ibrohim An Nakho’i, Abu ‘Amr, Al Auza’i, Ayyub As Sakhtiyani, ‘Abdullah
bin Al Mubarrok, Ishaq bin Rohuwyah, ‘Abdul Malik bin Habib (ulama Malikiyyah),
pendapat sebagian ulama Syafi’iyah, pendapat Imam Syafi’i (sebagaimana
dikatakan oleh Ath Thohawiy), pendapat Umar bin Al Khothob (sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Hazm), Mu’adz bin Jabal, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Abu
Hurairah, dan sahabat lainnya.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pendapat kedua mengatakan bahwa
orang yang meninggalkan shalat dibunuh dengan hukuman had, namun tidak dihukumi
kafir. Inilah pendapat Malik, Syafi’i, dan salah salah satu pendapat Imam
Ahmad.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pendapat ketiga mengatakan bahwa
orang yang meninggalkan shalat karena malas-malasan adalah fasiq (telah berbuat
dosa besar) dan dia harus dipenjara sampai dia mau menunaikan shalat. Inilah
pendapat Hanafiyyah. (<i>Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah</i>, 22/186-187)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jadi, intinya ada perbedaan pendapat
dalam masalah ini di antara para ulama termasuk pula ulama madzhab. Bagaimana
hukum meninggalkan shalat menurut Al Qur’an dan As Sunnah? Silakan simak
pembahasan selanjutnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Pembicaraan orang yang meninggalkan
shalat dalam Al Qur’an</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Banyak ayat yang membicarakan hal
ini dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan adalah dua ayat saja.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Allah Ta’ala berfirman,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ
وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ
وَعَمِلَ صَالِحًا</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Maka datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang
bertaubat, beriman dan beramal saleh.”</i> (QS. Maryam: 59-60)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ibnu Mas’ud <i>radhiyallahu ‘anhuma</i>
mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang
makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (<i>Ash Sholah</i>,
hal. 31)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam ayat ini, Allah menjadikan
tempat ini –yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan
shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan
shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di
neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini
(ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim,
namun tempat orang-orang kafir.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pada ayat selanjutnya juga, Allah
telah mengatakan,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“kecuali orang yang bertaubat,
beriman dan beramal saleh.”</i>
Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mukmin, tentu dia tidak
dimintai taubat untuk beriman.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala
berfirman,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ
فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Jika mereka bertaubat, mendirikan
sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu
seagama.”</i> (QS. At Taubah [9]: 11). Dalam ayat
ini, Allah Ta’ala mengaitkan persaudaraan seiman dengan mengerjakan shalat.
Berarti jika shalat tidak dikerjakan, bukanlah saudara seiman. Konsekuensinya
orang yang meninggalkan shalat bukanlah mukmin karena orang mukmin itu
bersaudara sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara.”</i>
(QS. Al Hujurat [49]: 10)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Pembicaraan orang yang meninggalkan
shalat dalam Hadits</b></span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah
<i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“(Pembatas) antara seorang muslim
dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.”</i> (HR. Muslim no. 257)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari Tsauban <i>radhiyallahu ‘anhu</i>
-bekas budak Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>-, beliau mendengar
Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ
فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Pemisah Antara seorang hamba dengan
kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia
melakukan kesyirikan.”</i>
(HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini
shohih. Lihat <i>Shohih At Targib wa At Tarhib</i> no. 566).</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal,
Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Inti (pokok) segala perkara adalah
Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”</i> (HR. Tirmidzi no. 2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al
Albani dalam <i>Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi</i>). Dalam hadits ini,
dikatakan bahwa shalat dalam agama Islam ini adalah seperti penopang (tiang)
yang menegakkan kemah. Kemah tersebut bisa roboh (ambruk) dengan patahnya
tiangnya. Begitu juga dengan islam, bisa ambruk dengan hilangnya shalat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Para sahabat ber-ijma’ (bersepakat)
bahwa meninggalkan shalat adalah kafir</b></span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">لاَ إِسْلاَمَ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Tidaklah disebut muslim bagi orang
yang meninggalkan shalat.”</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari jalan yang lain, Umar berkata,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">ولاَحَظَّ فِي الاِسْلاَمِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Tidak ada bagian dalam Islam bagi
orang yang meninggalkan shalat.” (Dikeluarkan oleh Malik. Begitu juga
diriwayatkan oleh Sa’ad di <i>Ath Thobaqot</i>, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Iman.
Diriwayatkan pula oleh Ad Daruquthniy dalam kitab <i>Sunan</i>-nya, juga Ibnu
‘Asakir. Hadits ini shohih, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam <i>Irwa’ul
Gholil</i> no. 209). Saat Umar mengatakan perkataan di atas tatkala menjelang
sakratul maut, tidak ada satu orang sahabat pun yang mengingkarinya. Oleh
karena itu, hukum bahwa meninggalkan <span lang="EN-US">shalat</span> adalah kafir termasuk ijma’
(kesepakatan) sahabat sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitab <i>Ash
Sholah</i>.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mayoritas sahabat Nabi menganggap
bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah kafir sebagaimana
dikatakan oleh seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq. Beliau mengatakan,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَرَوْنَ
شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاَةِ</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Dulu para shahabat Muhammad <i>shallallahu
‘alaihi wa sallam</i> tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila
ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.” Perkataan ini diriwayatkan oleh
At Tirmidzi dari Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy seorang tabi’in dan Hakim
mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di
dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. (Lihat <i>Ats Tsamar
Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab</i>, hal. 52)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari pembahasan terakhir ini terlihat
bahwasanya Al Qur’an, hadits dan perkataan sahabat bahkan ini adalah ijma’
(kesepakatan) mereka menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan
sengaja adalah kafir (keluar dari Islam). Itulah pendapat yang terkuat dari
pendapat para ulama yang ada.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ibnul Qayyim mengatakan, “Tidakkah
seseorang itu malu dengan mengingkari pendapat bahwa orang yang meninggalkan
shalat adalah kafir, padahal hal ini telah dipersaksikan oleh Al Kitab (Al
Qur’an), As Sunnah dan kesepakatan sahabat. Wallahul Muwaffiq (Hanya Allah-lah
yang dapat memberi taufik).” (<i>Ash Sholah</i>, hal. 56)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Berbagai kasus orang yang
meninggalkan shalat</b></span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>[Kasus Pertama]</b> Kasus ini adalah meninggalkan
shalat dengan mengingkari kewajibannya sebagaimana mungkin perkataan sebagian
orang, <i>“Sholat oleh, ora sholat oleh.”</i> [Kalau mau shalat boleh-boleh
saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka
mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada
perselisihan di antara para ulama.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>[Kasus Kedua]</b> Kasus kali ini adalah meninggalkan
shalat dengan menganggap gampang dan tidak pernah melaksanakannya. Bahkan
ketika diajak untuk melaksanakannya, malah enggan. Maka orang semacam ini
berlaku hadits-hadits Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang menunjukkan
kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq,
mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabi’in.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>[Kasus Ketiga]</b> Kasus ini yang sering dilakukan
kaum muslimin yaitu tidak rutin dalam melaksanakan shalat yaitu kadang shalat
dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi muslim secara zhohir (yang nampak
pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin Rohuwyah yaitu
hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia kembali
ke jalan yang benar. <i>Wal ‘ibroh bilkhotimah</i> [Hukuman baginya dilihat
dari keadaan akhir hidupnya].</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
mengatakan, “Jika seorang hamba melakukan sebagian perintah dan meninggalkan
sebagian, maka baginya keimanan sesuai dengan perintah yang dilakukannya. Iman
itu bertambah dan berkurang. Dan bisa jadi pada seorang hamba ada iman dan
nifak sekaligus. …Sesungguhnya sebagian besar manusia bahkan mayoritasnya di
banyak negeri, tidaklah selalu menjaga shalat lima waktu. Dan mereka tidak
meninggalkan secara total. Mereka terkadang shalat dan terkadang
meninggalkannya. Orang-orang semacam ini ada pada diri mereka iman dan nifak
sekaligus. Berlaku bagi mereka hukum Islam secara zhohir seperti pada masalah
warisan dan semacamnya. Hukum ini (warisan) bisa berlaku bagi orang munafik
tulen. Maka lebih pantas lagi berlaku bagi orang yang kadang shalat dan kadang
tidak.” (<i>Majmu’ Al Fatawa</i>, 7/617)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>[Kasus Keempat]</b> Kasus ini adalah bagi orang yang
meninggalkan shalat dan tidak mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat
orang kafir. Maka hukum bagi orang semacam ini adalah sebagaimana orang jahil
(bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan disebabkan adanya kejahilan pada dirinya
yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk mendapatkan hukuman.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>[Kasus Kelima]</b> Kasus ini adalah untuk orang yang
mengerjakan shalat hingga keluar waktunya. Dia selalu rutin dalam
melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar waktunya. Maka orang semacam
ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela
sebagaimana Allah berfirman,</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<span style="font-size: small;">وَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ
سَاهُونَ (5<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>)</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”</i> (QS. Al Maa’un [107]: 4-5) (Lihat <i>Al
Manhajus Salafi ‘inda Syaikh Nashiruddin Al Albani</i>, 189-190)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sudah sepatutnya kita menjaga shalat
lima waktu. Barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya.
Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih
disia-siakan lagi.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Amirul Mukminin, Umar bin Al
Khoththob –<i>radhiyallahu ‘anhu</i>- mengatakan, “Sesungguhnya di antara
perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat,
berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk
amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi
orang yang meninggalkan shalat.”</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Imam Ahmad –<i>rahimahullah</i>-
juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara
shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam
sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang
dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan
shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah
engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar
Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.” (Lihat <i>Ash
Sholah</i>, hal. 12)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu, seseorang bukanlah
hanya meyakini (membenarkan) bahwa shalat lima waktu itu wajib. Namun haruslah
disertai dengan melaksanakannya (inqiyad). Karena iman bukanlah hanya dengan
tashdiq (membenarkan), namun harus pula disertai dengan inqiyad
(melaksanakannya dengan anggota badan).</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman
adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan
(meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah
membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan
orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini
hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan
disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).”</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Al Hasan mengatakan, “Iman bukanlah
hanya dengan angan-angan (tanpa ada amalan). Namun iman adalah sesuatu yang
menancap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan.” (Lihat <i>Ash Sholah</i>,
35-36)</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">

</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Semoga tulisan yang singkat ini
bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga kita dapat mengingatkan kerabat, saudara
dan sahabat kita mengenai bahaya meninggalkan shalat lima waktu. <i>Alhamdulillahilladzi
bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa
‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">                                                                                                              <i>Artikel
</i></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/dosa-meninggalkan-shalat-lima-waktu-lebih-besar-dari-dosa-berzina.html" title="Dosa meninggalkan shalat"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">www.muslim.or.id</span></a></span></i></div>

DOSA MENINGGALKAN SHOLAT LIMA WAKTU LEBIH BESAR DIBANDINGDOSA BERZINA

Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah perkara yang amat penting. Bah...

Baca selengkapnya »

FATIH FARHAD

Dua Pemuda Berkapak ‘Muncul’, 5 Yahudi Tewas dan 13 Lain Terluka

[Vidio] AreWeFamousNow Membuktikan Seorang Wanita Berhijab Bebas dari Pelecehan di NewYork

Hukum Memakai Kaos Bola Bertuliskan Nama Orang Non-Islam

[VidioTadzkiroh] Setiap Jiwa Pasti Akan Menemui Ajalnya

KISAH TAUBAT YANG APABILA TAUBATNYA DI BAGI DIANTARA SATU KAUM MAKA PASTI AKAN MENCAKUPINYA

[ Vidio Dahsyat ] Seorang Anak Kecil Dengan Berani Menyelamatkan Adiknya Di Bawah Desingan Peluru

DOSA MENINGGALKAN SHOLAT LIMA WAKTU LEBIH BESAR DIBANDINGDOSA BERZINA

Fatih Farhad

Entri Populer

FOLLOW ME

Profil

Arsip Blog